Memaknai Puitik dari Lukisan “In The Conservatory”

Melihat sebuah lukisan, memaknainya, kemudian mengalihrupakan karya rupa itu menjadi karya sastra mungkin sudah banyak yang mencoba. Untuk itu, ijinkan saya mencobanya. Sebuah karya Édouard Manet yang dihasilkan pada tahun antara 1878/1879. Édouard Manet merupakan seorang pelukis Prancis modern. Lahir di Paris pada tahun 1832 dan meninggal juga di kota yang sama pada tahun 1883. Lahir dari keluarga kelas atas dan memiliki jaringan politik di Paris. Ia adalah salah satu seniman abad ke-19 pertama yang melukis kehidupan modern. Ia merupakan tokoh penting dalam masa transisi dari realisme ke impresionisme. Karya-karya awalnya, terutama The Luncheon on the Grass dan Olympia (keduanya dibuat tahun 1863) menimbulkan kontroversi. Lukisan tersebut dianggap menjadi titik temu bagi para pelukis muda yang akan menciptakan impresionisme.
Édouard Manet, yang biasa dipanggil Manet, tertarik dengan komposisi dua figur yang melawan bentuk potret langsung. Lukisan berjudul In The Conservatory ini memvisualkan seorang wanita dan seorang laki-laki yang sedang saling berinteraksi di sebuah bangku taman di konservatori. Konservatori sendiri jika dialihbahasakan ialah rumah kaca untuk tanaman-tanaman. Hal ini membuka kemungkinan dialog yang menarik dari lukisannya yang menjadikan konservatori diartikan lain, yaitu sebuah sekat atau batas yang terlihat namun tak dapat diraih. Tema lukisannya menggambarkan sebuah interaksi antara wanita elegan (pemilik toko fesyen di Paris) dengan seorang tuan yang mengarahkan pandangan padanya. Mereka dipisahkan oleh bagian belakang bangku kursi taman, dengan tangan saling berdekatan dan mengarah. Adegan dalam konservatori merupakan bentuk dari interaksi yang terbatas sekat, namun tetap dapat dilihat sejernih pandangan yang tembus dari kaca. 
Saya mencoba untuk mengartikan, simbol-simbol yang ada dalam lukisan tersebut dan menguraikannya dalam kata-kata:

Pandangan gaun biru dan hitam
Namun banyak juga mengira emas dan putih
Terlihat menghebohkan 
Menghampiri kemaluan
Menuntun nafsu jahat 
Membuat wajah permaisuri memerah 
Tak ada ketelanjangan 
Tak ada sugesti
Hanya ada dua orang
Dengan tatapan dan sikap dingin
Mereka ialah sepasang kekasih 
Suatu keraguan muncul memikat 
Gambaran rumit jauh diselami 
Seperti apa hubungan mereka?
Lelaki itu tahu
Ada jarak dalam tatapan 
Kejenuhan dari suaminya
Ada hal yang tersembunyi
Aliran pemisah diantara mereka
Jalan keakraban dengan menyandar bangku taman
Cincin di jari tengah 
Tangan lelaki mencoba mengapai
Terpisah atau kemesraan yang tertahan?
Tangan satunya wanita bersarung
Namun satunya tanpa terbungkus
Cincin perkawinan melilit
Menjulur arah sebatang rokok
Yang terselip di tangan lelaki itu
Peristiwa puncak
Gairah mengadu dalam sebuah sekat
Mengatakan sebuah urusan
Latarbelakang pengalaman
Namun, mereka saling paham
Hubungan kadang rumit dan kadang tanpa penjelasan

Begitulah saya mencoba, lukisan yang menjadi koleksi Alte Nationalgalerie, Staatliche Museen zu Berlin dan dalam proyek Google Arts & Culture. Sebuah usaha untuk mengenal lukisan secara online, dan usaha untuk mengartikan melalui kata-kata.
***
Foto : commons.wikimedia.org

About the Author

You may also like these